Bagi Yang suka Main Piano

Sabtu, 28 Agustus 2010

MEMASTIKAN AGAR ANDA TIDAK KELUAR ANGGARAN

MEMASTIKAN AGAR ANDA TIDAK KELUAR ANGGARAN

Berbicara tentang anggaran belanja didalam rumah tangga, seakan tidak tidak ada akhirnya, karena setiap rumah tangga pasti harus menghadapi masalah dengan anggaran berapapun penghasilan anda. Bila kita membahas anggaran tentu tidak lepas dari pemasukan dan pengeluaran. Tidak asing kita mendengar pepatah : "Besar pasak dari pada tiang." artinya sering dihadapi oleh rumah tangga adalah pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Kalau kita balik pepatahnya akan berbunyi : "Besar tiang dari pada pasak" jadi lain artinya yaitu suatu keadaan dimana lebih besar pendapatan daripada pengeluaran, tetapi hanya sedikit mungkin rumah tangga diatas bumi ini yang cocok dengan pepatah tadi, apalagi kita yang berdomisili di negara berkembang dimana rata-rata penghasilan boleh dibilang pas-pasan dalam istilah ekonomi disebut titik impas (Break-even-point = BEP) artinya pendapatan sama dengan penghasilan. Untuk itu kita akan membahas kiat apa yang perlu agar rumah tangga tidak keluar dari anggaran.

Kita anggap saja anda sudah membuat anggaran keluarga. Misalkan dari anggaran tersebut diketahui bahwa pengeluaran anda lebih besar daripada pemasukan, tentu anda sudah bisa merevisinya sehingga pengeluaran anda tidak akan lebih besar daripada pemasukan.

Namun bagaimana implementasinya sehari-hari? Bagaimana bila dalam hari-hari berjalan ternyata pengeluaran anda lebih besar daripada yang sudah dianggarkan? Atau pemasukan anda lebih kecil daripada yang sudah anda rencanakan?

Tidak ada jawaban yang mudah untuk hal ini. Namun demikian dibawah ini adalah sejumlah tip yang bisa anda ikuti :

1. Bila anda menabung untuk tujuan tertentu dimasa depan, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang, usahakan agar anda menabung terlebih dahulu begitu anda mendapatkan penghasilan, sebelum anda membelanjakan sisanya untuk biaya hidup anda atau untuk kebutuhan lain-lain.

2. Begitu juga bila anda mencicil utang. Mungkin berbeda dengan cicilan rumah atau kendaraan yang dipotong langsung dari gaji anda, keadaannya akan lain bila anda harus membayar utang dengan kartu kredit anda. Kita sering dengar kata-kata , "Saya tidak bisa bayar utang karena pendapatan saya habis dibelanjakan.." Sebaiknya rencanakan dulu berapa jumlah cicilan yang ingin anda bayarkan setiap bulan, lalu disiplinkan diri anda dengan cara membayar dulu cicilan tersebut begitu anda menerima penghasilan, sebelum anda membelanjakan sisanya untuk biaya hidup anda.

3. Bagaimana dengan komponen-komponen biaya hidup? Bila anda sulit untuk tidak keluar dari anggaran, anda bisa mencoba sistem amplop. Bila anda sudah membuat anggaran dan memperkirakan bahwa anda akan membayar telepon, listrik, dan air contoh sebesar Rp 400 ribu, lalu belanja keluarga sebesar Rp 700 biru, uang sekolah anak Rp 200 ribu, dan seterusnya, maka ambil beberapa amplop, tulis keperluan anda tersebut dibagian depan amplop, lalu masukkan jumlah uang yang anda perlukan ke kasing-masing amplop. Sederhanakan! Memang agak repot tetapi demi kebaikan anda. Kadang-kadang ada harga yang harus anda bayar agar anda tidak keluar dari anggaran-anggaran yang sudah anda tetapkan sendiri.

Bagaimana bila anda masih juga keluar dari anggaran?

Katakan saja anda masih juga keluar dari anggaran. Ditengah pertengahan bulan, anda menyadari bahwa pengeluaran telah melebihi anggaran yang sudah dibuat. Bila memang demikian terjadi, anda bisa melakukan satu dari empat hal dibawah ini :

1. Mengambil dari sisa anggaran anda

2. Mengambil dari pos pengeluaran yang lain

3. Mengambil dari harta yang sudah anda miliki saat ini

4. Memperkecil pengeluaran bulan depan.

Sebagai contoh, anda menganggarkan bahwa pengeluaran anda untuk telepon, listrik dan air adalah Rp 400 ribu. Tetapi, karena anda mungkin baru saja merayakan hari raya, syukuran, maka pengeluaran anda untuk itu menjadi sebesar Rp 1 juta. Ini berarti ada kekurangan Rp 600 ribu. Kekurangan tersebut bisa diambil dari :

1. Sisa anggaran anda. Sebagai contoh, gaji anda misalkan Rp 3 juta. Anggaran pengeluaran adalah Rp 1,9 juta. Ini berarti sisanya Rp 1,1 juta. Nah, kekurangan Rp 600 ribu ini bisa diambil dari sisa tersebut. Sehingga sisa yang anda dapatkan untuk bulan itu tidak lagi Rp 1,1 juta, tetapi menjadi Rp 500 ribu.

2. Pos pengeluaran anda yang lain. Anda bisa juga mengambil kekurangan Rp 600 ribu anda dari pengeluaran anda yang lain. Ini berarti ada pengeluaran yang harus anda tekan. Kelebihan cara ini adalah jumlah pengeluaran yang sudah anda anggarkan akan tetap sama. Bedanya angka-angka pada masing-masing posnya saja yang berubah.

3. Harta yang sudah anda miliki saat ini. Anda bisa juga mengambil Rp 600 ribunya dari uang simpanan anda di bank. Kelebihan cara ini, pos-pos pengeluaran anda yang lain tidak terganggu, tapi bila ini yang terjadi terus-menerus, harta anda akan tergerogoti sedikit demi sedikit. Anda juga bisa menggunakan cara ini dengan mengkombinasikan cara pertama diatas. Sebagai contoh, bila sisa anggarannya adalah Rp 1,1 juta, sementara kekurangan yang dibutuhkan adalah Rp 2 juta, maka anda bisa mengambil Rp 1,1 juta tersebut dari sisa anggaran, dan sisanya dari harta yang sudah anda miliki saat ini.

4. Pengeluaran bulan depan. Anda bisa juga mengambil kekurangan Rp 600 ribu dengan menekan pengeluaran bulan depan untuk pos yang sama. Kadang-kadang bisa dengan menekan pengeluaran dari pos yang lain, tetapi juga dilakukan bulan depan.

Dimana cara yang paling tepat?

Mungkin anda sendiri yang paling tahu cara mana yang paling tepat untuk anda. Namun demikian, untuk kebanyakan kasus, cara pertama yaitu mengambil dari sisa anggaran adalah cara yang paling tidak menggangu. Cara tersebut tidak akan mengurangi pos-pos pengeluaran anda yang lain, baik sekarang maupun bulan depan, dan juga tidak akan menggerogoti harta anda.

Bila sisa anggaran anda tidak mencukupi, berarti ada pos yang harus anda hemat. Untuk itu, sebagai prioritas kedua, anda bisa mengambil dari harta yang sudah anda miliki saat ini. Mungkin dengan mengambil uang tabungan anda. Hanya perlu diingat, bila hal ini berlangsung terus, cara ini bisa menggerogoti harta yang anda miliki saat ini.

Sebagai prioritas ketiga, yaitu bila anda tidak ingin menggerogoti harta anda, anda bisa menggunakan cara berikutnya, yaitu dengan menekan pos pengeluaran yang lain, baik untuk bulan ini, maupun untuk bulan depan.

Untuk itu biasakanlah membuat anggaran belanja rumah tangga, berapapun penghasilan anda. Dengan membuat anggaran, anda akan mengurangi stres bila dihadapkan pada ketidak cukupan penghasilan. Dan bila kita sudah menyediakan anggaran belanja, anda harus taat dan disiplin terhadap apa yang sudah dibuat atas persetujuan keluarga dalam hal ini suami dan istri. Dan yang terpenting dalam setiap rencana undanglah Kristus menjadi penuntun dengan berdoa minta hikmat dari surga. Semoga bermanfaat.
Comments Baca Selengkapnya...

BELANJA CERDAS DAN BIJAK

BELANJA CERDAS DAN BIJAK

Sebagian besar masyarakat sekarang adalah pekerja atau bekerja di sebuah perusahaan sebagai pegawai. Bekerja dari Senin sampai Jumat dari jam 8.00 pagi sampai jam 5.00 sore, dan menghabiskan banyak waktu baik di jalan akibat kemacetan maupun di kantor dan merasa kelelahan sesampainya di rumah. Banyak masyarakat yang mengeluhkan kekurangan uang di paruh akhir setiap bulannya.

Sebenarnya ke mana uang yang didapat dibelanjakan? Apakah mereka termasuk yang kurang bijak dalam membelanjakan uangnya? Pertanyaan seperti ini sering terlontar. Oleh karenanya menentukan kemana uang hasil kerja keras sebulan yang Anda hasilkan pergi, menjadi sangat penting dalam mengelola keuangan menuju kebebasan finansial yang diidamkan.

Masyarakat kebanyakan walau berpendapatan besar tetap merasa sulit untuk dapat memenuhi semua kebutuhan bulanan yang harus dikeluarkan, apalagi menabung. Ini sangat berkaitan dengan kebiasaan keuangan (financial habit).

Anda tetap bisa menyisihkan uang setiap bulannya berapa pun penghasilan Anda bila menjalankan kebiasaan sehat yang berkaitan dengan manajemen keuangan keluarga dan tentunya disiplin pada diri sendiri. Menurut pandangan kami, Anda tidak harus hidup susah untuk dapat menyisihkan uang.

Yang harus Anda lakukan adalah menjadi pembelanja cerdas dan bijak. Dengan kebiasaan belanja yang benar tentunya, Anda akan lebih memiliki kapasitas untuk menabung guna mencapai tujuan jangka panjang yang Anda miliki.

Jadikan Menabung Kebiasaan

Menabung sudah dikenal karena selama kita dibesarkan seringkali mendengar kata tersebut melalui slogan ayo menabung. Tapi celakanya, sebagian besar dari kita memiliki keterbatasan pengetahuan seputar keuangan personal dan tingginya bujuk rayu iklan dari pada produsen yang mengakibatkan kita membeli yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Bila ingin memulai perencanaan menabung secara reguler Anda harus membuat keseimbangan antara konsumsi dan menabung. Nah, konsumsi inilah atau pemakaian pendapatan untuk belanja yang sering kali mengakibatkan Anda tidak lagi bisa menabung. Pelit bukanlah solusi dalam mengembangkan kebiasaan menabung, tapi yang lebih diutamakan adalah kebiasaan cerdas dalam berbelanja.

Untuk membuat proses menabung menjadi sebuah program berkesinambungan, Anda sebaiknya melihat pada diri Anda sendiri. Bagaimana Anda bersikap dan berprilaku berkaitan dengan keuangan, khususnya belanja.

Hal ini terkadang bisa dikenali, namun sulit untuk dapat mengubahnya. Perubahan menjadi sangat sulit bila Anda tidak memiliki kemauaan untuk berubah. Dialog dengan diri Anda sendiri dibutuhkan seputar keputusan keuangan yang harus Anda ambil.

Iklan yang Menggiurkan

Memulai untuk menabung adalah keputusan bijak tapi sulit dilakukan, apalagi mempertahankannya. Banyak orang yang sudah memulainya tapi dengan berjalannya waktu mereka mulai lupa dengan program menabung yang mereka lakukan. Mereka berbelanja karena tergiur oleh berbagai promosi atau iklan yang ditayangkan oleh para podusen di berbgaai media agar produknya laku.

Berbagai advertising juga mempengaruhi Anda dalam mengambil keputusan keuangan. Banyak advertising menyakinkan bahwa Anda adalah apa yang Anda pakai sehingga seringkali advertising yang terus menerus mempengaruhi Anda dan merubah keputusan Anda. Tabungan jangka panjang yang sudah Anda sisihkan setiap bulan akhirnya diambil untuk membeli keperluan atau keinginan saat ini.

Berbagai iklan juga memberikan penawaran kemudahan untuk memiliki barang-barang dengan berkredit. Bila Anda tidak mampu membayarnya secara tunai, Anda dapat membelinya dengan kredit dan mencicil nilai yang kecil setiap bulannya. Dalam pikiran Anda selalu saja timbul pemikiran untuk membeli berbagai barang dengan kredit, kredit, dan kredit saja.

Memang, keputusan tersebut ada benarnya. Dan lagi, uang yang Anda gunakan adalah uang Anda sendiri, tapi ingat bila Anda membelanjakannya baik secara langsung saat ini atau dengan mencicil di kemudian hari, uang itu akan hilang. Anda hanya berkesempatan untuk menggunakannya satu kali. Oleh karena itu, gunakan belanjakan secara bijak.

Pertanyaan Penting

Secara jujur harus kita akui bahwa berbelanja kadang kala bukan dikarenakan Anda membutuhkan barang tersebut namun mungkin hanya tergiur atau dorongan dari diri kita sendiri. Untuk itu, kami mencoba memberikan beberapa pertanyaan yang sebaiknya Anda tanyakan pada diri Anda sendiri sebelum keputusan membeli Anda lakukan.

Pertanyaan ini untuk kondisi di mana Anda sebenarnya memang tidak punya uang. dan kondisi kedua, di mana sebenarnya Anda memiliki uang untuk membeli apa yang Anda inginkan. Dua pertanyaan pertama: Apakah saya membutuhkannya? Apakah saya sanggup untuk membelinya? Mudah saja, bila jawaban Anda untuk pertanyaan tadi adalah tidak, jangan membelinya.

Kalau Anda tidak membutuhkannya, jangan beli. Kalau Anda tidak memiliki uang, jangan membelinya. Bila Anda belum membandingkan dengan harga di toko lainnya, jangan beli dulu, karena Anda membutuhkan setiap uang yang tidak dibelanjakan untuk ditabung.

Nah, bila Anda berbelanja melalui proses kedua pertanyaan di atas, Anda tahu bahwa Anda sudah berbelanja dengan bijak dan cerdas. Dua pertanyaan kedua: Apakah saya akan menggunakannya? Apakah ini cukup berharga untuk dibeli sekarang?. Mungkin hal ini sedikit menjengkelkan karena sebenarnya Anda memiliki kemampuan untuk membelinya. Lain halnya dengan dua pertanyaan sebelumnya. Namun, lucunya seringkali kita membeli hanya karena dorongan keinginan tapi tidak mendapatkan keuntungan atau manfaat dari belanja yang kita lakukan. Bila Anda tanyakan apakah saya membutuhkannya?

Bila jawabannya tidak, jangan beli barang tersebut. Bila Anda mengatakan memerlukannya, apakah cukup berharga? Dengan membayar harga tersebut, apakah memang cukup berharga untuk Anda miliki.

Karena pada dasarnya, bila Anda membelinya, Anda kehilangan apa yang biasa disebut oleh para ekonom adalah Opportunity Cost. Jadi pahami kedua pertanyaan tersebut sebelum Anda membeli. Biasanya penyesalan datang kemudian bila belanja sesuatu yang tidak urgent atau tidak terlalu dibutuhkan.

Diskon Bukan Segalanya

Kami mencoba untuk memberikan contoh di mana sebenarnya membeli sesuatu dengan diskon belum tentu berhemat atau menabung. Mal-mal besar di sekitar Jakarta serta kota-kota besar lainnya sering kali memberikan pekan sale atau pesta diskon dimana mal tersebut untuk jangka waktu tertentu memberikan diskon bisa mencapai 70% dari harga regular untuk berbagai barang yang ada.

Banyak orang yang datang dan tentunya ingin memanfaatkan pesta diskon tersebut. Setelah mereka berbelanja, mereka mengatakan, Kami menghemat Rp 200.000 untuk membeli tas ini! Harganya hanya Rp 500.000. Tapi apakah mereka benar-benar menghemat Rp 200.000?

Satu-satunya kejadian di mana Anda berhemat dengan membeli barang dengan diskon adalah dari awal memang Anda membutuhkannya. Membeli popok buat anak Anda yang sebelumnya Rp 111.000 menjadi Rp 95.000, Anda berhemat sebesar Rp 16.000. Tapi pergi ke mal dan membeli tas yang sebenarnya Anda tidak perlukan atau butuhkan dengan harga Rp 500.000 (dengan diskon), tidaklah menghemat Rp 200.000.

Kami bukannya mengatakan bahwa sebaiknya Anda tidak berbelanja pada saat pesta diskon. Berbelanja pada saat diskon adalah ide yang baik, terutama bila Anda mendapatkan apa yang dari awal Anda butuhkan dengan harga yang lebih murah.

Hanya saja, pastikan apa yang Anda beli memang dibutuhkan. Melewatkan membeli tas dengan harga Rp 500.000 (setelah diskon) di mana tas tersebut tidak dibutuhkan adalah berhemat sebesar Rp 500.000 dan bisa ditabung untuk tujuan masa datang.

Kebutuhan vs Keinginan

Sebenarnya tidak ada batasan yang pasti untuk menentukan perbedaan antara kebutuhan atau keinginan. Mari kita mulai dengan mendefinisikan keduanya. Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai kesejahteraan, sehingga bila ada di antara kebutuhan tersebut yang tidak terpenuhi maka manusia akan merasa tidak sejahtera atau kurang sejahtera.

Dapat dikatakan, kebutuhan adalah suatu hal yang harus ada, karena tanpa itu hidup kita menjadi tidak sejahtera atau setidaknya kurang sejahtera, sedangkan keinginan adalah sesuatu tambahan atas kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi sehingga manusia tersebut merasa lebih puas. Namun bila keinginan tidak terpenuhi, sesungguhnya kesejahteraannya tidak berkurang.

Namun, yang namanya kesejahteraan dan kepuasan juga sangat relatif bagi setiap orang, sedangkan kami berpendapat bahwa untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan, harus dilihat dari segi fungsinya. Sesuatu dikatakan sebagai keinginan kalau sudah merupakan tambahan atas fungsi utamanya.

Bagi sebagian orang, mobil sudah merupakan kebutuhan. Untuk bisa menunjang aktivitasnya yang banyak di luar rumah dan sering bepergian, maka mobil adalah alat transportasi yang menjadi kebutuhan. Jika fungsi mobil adalah untuk alat transportasi, membawa kemana kita akan pergi. Tapi seringkali kita punya keinginan untuk menambah berbagai macam aksesories mobil, bukan untuk menambah kenyamanan atau kemanan berkendara, tapi hanya sekadar mempercantik penampilannya saja. Saya rasa itu bukan kebutuhan, itu cuma keinginan saja. Dan keinginan ini bisa ditunda kalau semua kebutuhan yang lain sudah terpenuhi dengan baik.

Walaupun mungkin kini Anda merasa mampu untuk memenuhi semua keinginan Anda, tapi kita tetap harus bijaksana, jangan sampai lupa akan kebutuhan/tujuan di masa yang akan datang. Kita harus mempersiapkan dana pensiun kita agar bisa menikmati hari tua dengan tenang, kita juga harus mempersiapkan dana pendidikan bagi anak-anak kita, dan itu semua adalah kebutuhan masa depan yang harus disiapkan sejak sekarang.

Yang harus diingat adalah, jangan sampai memenuhi keinginan dengan mengabaikan kebutuhan atau tujuan keuangan prioritas. Oleh karenanya memiliki perspektif jangka panjang dalam hal keuangan keluarga harus diperhatikan. Demikianlah uraian yang bisa kami sampaikan saat ini. semoga ulasan ini menambah wacana dan membuat Anda lebih bijak dan cerdas dalam membelanjakan pendapatan yang Anda hasilkan dengan bekerja keras setiap bulannya. Baca Selengkapnya...

“PENGELUARAN-PENGELUARAN “NAKAL” WANITA”

“PENGELUARAN-PENGELUARAN “NAKAL” WANITA”

Sudah banyak rencana dibuat tahun ini berkaitan dengan target, ingin mengambil KPR, membayar uang muka mobi, atau recana liburan. Semuanya sudah ada dalam angan-angan kita, tapi ternyata sering meleset dan kita tidak tahu kemana larinya uang.

Inilah beberapa pengeluaran "nakal" yang banyak dilakukan kaum wanita / perempuan, pengeluaran-pengeluaran ini yang sering mengacaukan anggaran yang sudah disusun, simak ulasannya dan anda pasti langsung tahu langkah apa yang harus anda ambil agar keinginan anda tidak tertunda lagi.

1. Pengeluaran untuk mengusir "Bosan"

Anda sedang merasa bosan dan tidak tahu apa yang harus anda lakukan, biasanya ka-lau sedang mengalami hal seperti ini, perempuan langsung melenggangkan kakinya ke pusat perbelanjaan, membeli sepatu, makan di café, waktu pulang mampir ke grai atau salon. Pasti ini sering anda lakukan kan!

Sebaiknya : Ketika bosan melanda, memang tidak jarang wanita yang merasa berke-wajiban untuk menghibur diri dengan menghabiskan waktunya di Mal. Oke, boleh-boleh saja anda berbelanja, tapi harus menggunakan uang tunai. Kata Penelope Joye, Managing Director of financial Planning. Jika anda menggunakan kartu kredit, maka anda tidak akan sadar telah menggesekkan berapa banyak Lain halnya jika anda menggunakan uang tunai, anda akan menghentikannya ketika uang di dompet telah habis. Ini bukan berarti anda bawa banyak uang loh, gunakan pos dana lain-lain untuk pengeluaran "nakal" ini yang besarnya maksimal 5% dari gaji anda.

2. Pengeluaran untuk situasi "Emergency"

Ketika anda tengah sibuk di kantor, tiba-tiba salah seorang teman mengundang untuk menghadiri pesta malam nanti. Anda tidak punya waktu lagi untuk mengecek baju di rumah, sepulang kerja anda langsung menuju butik langganan dan membeli baju pilihan tanpa melihat label harganya demi penampilan cantik malam ini, siapa tahu ketemu pangeran tampan.

Sebaiknya : Tampil cantik tidak harus dengan baju baru, ketika anda mendapat un-dangan ini, luangkan waktu sejenak untuk mengingat baju-baju terakhir yang anda beli. Ya, anda bukan public figure yang tidak boleh mengenakan baju yang sama kan! Sesekali meminjam baju saudara atau teman juga sah-sah saja, anda malah bisa barter dengan mereka. Kalaupun tidak ada yang bida dipinjam, coba berpikir untuk membe-li aksesoris saja, tentu harga lebih murah dibanding baju baru yang akan di beli.

3. Pengeluaran karena "Latah"

Teman-teman anda baru saja membeli tas baru, masa anda tidak! Atau salah seorang teman kantor memamerkan jam tangan keluaran terbaru yang kelihatan sangat kren, anda pun merasa kepingin memilikinya.

Sebaiknya : Boleh-boleh saja anda berkompetisi dengan teman-teman dalam hal ber- belanja, tapi alangkah baiknya jika barang yang dikompetisikan itu memiliki nilai in-vestasi, misalnya, mobil atau rumah. Sesekali juga boleh anda berkompetisi dalam hal mencari barang-barang asesoris atau hiasan yang sama bagusnya dengan barang teman anda, namun dengan harga yang lebih miring. Bagaimana? Terdengar lebih menantang , kan?

4. Pengeluaran untuk si " Perfeksionis"

Anda baru saja membeli baju warena merah menyala, demi tampilan sempurna, anda merasa wajib untuk memadankannya dengan sepatu warena merah juga, yang sesuai dengan warena baju baru.

Sebaiknya : Anda perlu memberi batasan dalam berbelanja. Misalnya, anda bisa menganggarkan dana setiap bulan untuk memenuhi keinginan anda itu. Berhentilah jika dana yang anda anggarkan telah habis. Anda bisa membeli barang lagi bulan de-pan dengan anggaran yang baru. Untuk tampilan sempurna, bukannya anda sudahjago memadu-madankan busana dengan sepatu? Koleksi anda di lemari sudah banyak Loh,..!

5. Pengeluaran karena balas "Dendam"

Ahir-akhir ini anda merasa sudah bekerja terlalu keras di kantor, pikiran anda sepe-nuhnya tercurah untuk urusan ini dan itu. Sehingga anda merasa layak untuk "menghadiahi" diri sendiri.

Sebaiknya : Ketika kita membeli sesuatu bagi diri sendiri untuk urusan itu, kita cen-derung membelanjakan sedikit lebih banyak daripada keadaan normal. Banyak kok cara untuk menghadiahi diri sendiri dengan cara yang lebih murah. Misalnya, sudah lama anda tidak bertemu dengan teman-teman anda. Daripada anda membuat janji untuk jalan-jalan dan shooping, kenapa tidak mengundang mereka ke tempat anda? Anda bisa menyiapkan acara khusus seperti makanan ringan. Lebih hemat dan me- nyenangkan, bukan!

6. Pengeluaran karena "Cuci mata"

Niat awal hanya ingin belanja bulanan di Supermarket, tetapi ketika melewati gerai, Anda melihat lipstick favorit anda sedang discount sampai 50%. Anda pun tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu, anda langsung memborong dua sekaligus dengan warena berbeda. Anda merasa sudah berbelanja bijak karena berhasil mendapatkan barang-barang tersebut setengah harga.

Sebaiknya : Bukanlah hal yang bijak jika membeli barang yang tidak anda butuhkan. memang, lipstick itu mungkin warenanya berbeda dengan yang ada di rumah. Tapi yakin, kalau lipstick itu akan anda pakai! Jangan-jangan nasibnya akan sama dengan kosmetik lain yang hanya memenuhi rak dan lupa untuk dikeluarkan dari kotaknya. Jadi, biarpun barang itu turun harga, jika anda tidak membutuhkannya sebaiknya lupa-kan saja.

7. Pengeluaran ketika sedang "Patah hati"

Bagi sebagian wanita, berbelanja merupakan salah satu pelarian andalan ketika sedang tengah patah hati. Ini ada benarnya, karena secara psikologis dan psikiari, belanja memicu aliran deras dopamine ke otak. Aliran itulah yang mengalir ketika anda jatuh cinta. Berbelanja juga bisa mengaktifkan endorphin, yang artinya dengan berbelanja membuat orang merasa lebih baik.

Sebaiknya : Daripada masa "berkabung" anda dihabiskan di Mal, mengapa tidak ke Gym? Olehraga dan belanja, kedua-duanya sama-sama mengaktifkan endorphin yang membuat rasa bahagia. Malah, jika anda pergi ke Gym, anda bisa mencoba Kick Boxing, mungkin dengan memukul-mukul membuat emosi anda bisa terlampiaskan, Setuju?

Perhatikan tujuh hal yang membuat wanita mengalami pengeluaran yang "nakal" Dan yang terpenting perhatikan apa yang sebaiknya dibuat untuk menghidarinya. Semoga ulasan ini bermanfaat bagi kaum wanita.

"Perempuan menginginkan pria karie, uang, anak-anak, teman, kemewahan, kenyamanan, kemandirian, kebebasan, rasa hormat, cinta dan stocking yang takkan robek.

Phyllis Diller Baca Selengkapnya...

PENGELUARAN YANG DAPAT DIPANGKAS

PENGELUARAN YANG DAPAT DIPANGKAS


Kenaikan harha-harga yang tidak diikuti naiknya gaji kita kadang membuat kita frustrasi, tapi jangan knawatir, tentunya ada cara jitu untuk menyiasatinya dan kita pun bisa bertahan di tengah kenaikan. Ya, saat ini mungkin kita merasa sulit mengatur keuangan dengan harga barang yang meningkat. Sementara, perusahaan tempat kita bekerja tak mau kompromi, atau penghasilan suami pun belum ada tanda-tanda akan bertambah. Bagaimana bisa mempertahankan gaya hidup yang sudah terbentuk? Tentu kita perlu strategi. Nah, contoh-contoh berikut bisa membantu anda untuk membuat penyesuaian yang dibutuhkan dan tetap bisa tersenyum menghadapi krisis.

1. Memangkas biaya transportasi

Jika pengeluaran untuk transportasi terasa mencekik leher, coba pertimbangkan lagi

moda transportasi yang anda gunakan untuk beraktivitas. Misalnya jika selama ini

anda menggunakan mobil pribadi untuk berangkat ke tempat kerja, carilah alternative

yang lebih bersahabat. Misalnya menggunakan trans / bus / angkot dengan membayar

lebih kecil. Anda bisa pulang pergi, kan?

2. Memangkas biaya makan siang

Ups! Bukan berarti anda tidak boleh makan siang lho.! Jadi begini, kalau biasanya

setiap makan siang anda jajan di luar, mjlai sekarang coba selingi dengan membawa

bekal dari rumah, misalnya seminggu 3 kali. Biasanya, biaya yang kita keluarkan

untuk bekal makan siang tidak lebih dari sepertiganya dari jajan. Mintalah ibu anda

atau istri atau pembantu rumah tangga anda untuk menyiapkan. Bagi anda yang ting-

gal sendiri, tidak ada salahnya untuk sekalian belajar memasak, kan? Tentunya buat

yang sudah menikah lain lagi ceritanya, suami anda jelas lebih senang apabila anda

menyiapakan makanan setiap pagi dan membawakan bekal untuk makan siang di

kantor. So sweat kan?



3. Memangkas biaya perawatan diri

Berapa kali dalam satu bulan anda mengunjungi salon untuk melakukan perawatan?

Kebanyakan perempuan mengaku untuk hair spa, lulur, facial, creambathm dll bisa

1-2 kali dalam sebulan atau 2 minggu sekali. Nah, coba sekarang mulai kurangi in-

tensitas ke salon dengan dengan sebulan sekali saja, toh salon langganan anda tidak

bakal bangkrut karena tidak datang didatangi oleh andam kan? Untuk sisanya anda

bisa melakukannya di rumah.

4. Memangkas biaya hiburan

Sering kali kita punya alibi untuk melepas stres karena pekerjaan atau mengusir bosan

Dengan menghabiskan weekend di tempat-tempat khusus seperti mal, supermarket,

Hypermart, dll atau jalan-jalan dengan teman. Malah seringnya kita melewatkan se-

tiap akhir pekan di mal untuk regreshing. Pernakah terpikir berapa uang yang sudah

kita habiskan untuk pengeluaran seperti nonton film, shoopping, coba anda berhitung

pengheluaran yang terjadi diluar rencana, pengeluaran semata-mata untuk menutupi

kebosanan atau hanya untuk hiburan.

Nah, selain ke empat biaya yang anda dapat pangkas ada juga biaya lain yang bisa

Anda pangkas seperti biaya telepon, pulsa. Justru biaya ini yang benar-benar memer-

Perhatian ekstra karena sejalan dengan istilah Boardeless World dimana kecepatan

Teknologi komunikasi sekarang, membuat seseorang dapat memiliki beberapa buah

Telepon celuler dengan beberapa operator. Nah, bisa dibayangkan pulsa yang digu-

kan baik komunikasi juga internet.

Contoh diatas hanya gambaran saja tentunya masing-masing dari anda mempunyai

kebutuhan beragam dan tahu pos-pos mana yang bisa dihemat. Sehingga bisa mele-

wati masa-masa sulit dengan tetap punya simpanana. Selamat mencoba, semoga

berhasil. Baca Selengkapnya...

REKENING YANG SEBAIKNYA ANDA PUNYA

REKENING YANG SEBAIKNYA ANDA PUNYA

Dengan semakin banyaknya bank disekitar kota anda dan rumah anda maka variasi memilih dan membuka rekening di bank lebih besar, tinggal pilih bank mana yang banyak memberikan manfaatnya.

Inilah rekening yang sebaiknya anda punya apabila anda sudah berkeluarga :

1. Rekening pribadi Anda

Rekening ini berfungsi untuk keperluan pribadi anda seperti; makan siang, Transportasi, pulsa, hiburan, dll

2. Rekening pribadi suami

Rekening ini juga berfungsi sama dengan diatas yaitu untuk keperluan harian, seperti treansportasi, makan, pulsa, dll

3. Rekening untuk keperluan keluarga

Rekening ini berfungsi untuk menampung semua pengeluaran bulanan keluarga Anda misalnya: belanja bulanan, listrik, telepon, PAM, angsuran mobil, KPR, Gaji pembantu, dll. Siapa yang harus memegang rekening ini tergantung kesepakatan, biasanya sang istri, karena istri dianggap lebih disiplin dalam mengelola keuangan keluarga anda. Disamping itu mengetahui urusan-urusan dalam rumah. Jangan sia-siakan kepercayaan ini ya istri2 tersayang.!

4. Rekening Tabungan

Rekening ini harus disendirikan ada baiknya apabila anda tidak membuat ATM untuk rekening ini guna membatasi akses anda ataupun suami. Rekening tabungan ini berfungsi untuk menampung tabungan keluarga anda, tentunya anda harus menyisihkan dana yang tidak sedikit untuk persiapan pendidikan anak, tabungan pensiun, dana darurat, dll. Untuk simpanan ini, tentunya tidak harus dalam bentuk cash di bank anda juga bisa membelikan assets lain agar tidak tergoda untuk mengambilnya. Motivasi untuk memiliki rekening bersama biasanya adalah untuk mengontrol penge-

luaran bulanan keluarga. Seperti yang kita tau, kalau anda memiliki rekening sendiri, maka anda biasanya akan bebas mengambil uang anda kapanpun anda mau dan untuk tujuan apa saja. Ini jelas tidak sehat dalam mengatur uang dalam keluarga.

Lain halnya kalau uang itu ada di sebuah rekening bersama, dimana seseorang tidak bebas mengambil uang di rekening itu untuk keperluan lain di luar yang sudah anda sudah sepakati dengan pasangan. Hal ini biasanya secara ytidak langsung akan dapat menekan pengeluaran-pengheluaran yang tidak perlu dari pasangan suami- istri.

Inilah rekening yang cocok dibuka oleh keluarga yang memiliki penghasilan rutin berupa gaji dan penghasilan dalam bentuk usaha pribadi. Dengan memisahkan re kening anda dalam keluarga sesuai keperluannya, maka anda terlatih mendisiplin diri dalam mengelolah uang ditangan disam;ping itu membedakan keperluan uang sesuai peruntukkannya.

Mulailah sekarang mengelolah uang dengan baik dengan membuka rekening sesuai peruntukkannya, jangan tunggu sampai anda merasa sudah mempunyai pendapatan yang cukup baru melaksanakannya. Ingat nilai waktu atas uang (Time Value of Money), nilai uang sekarang ditangan anda tidak akan sama satu atau dua tahun mendatang biasanya akan lebih kecil, tetapi bila uang diinvestasikan apakah tabungan atau membeli assets yang memberikan hasil dikemudian hari maka nilai akan bertambah. Pandai-pandailah memilih bank dengan manfaat yang lebih bagus dari bank yang lain. Selamat mencoba semoga bermanfaat. Baca Selengkapnya...

MENGUBAH KEBIASAAN BELANJA

SALE…!!! Siapa yang tidak tergoda untuk melirik etalase di mal dan butik langganan kita kalau di tempat tersebut sedang memasang label Discount? Yang tadinya merasa tidak butuh apa-apa jadi ingin mampir sebentar, niatnya hanya windows shopping saja, tapi kok?jadi kepengen beli ini itu ya? Hehe..biasa, naluri wanita. Ya, kita pasti sering merasakan hal seperti itu, ketika sebuah etalase dengan cantiknya memamerkan sepatu yang sudah lama kita incar, dengan harga diskon pula, rasanya tidak rela jika kita melewatkan kesempatan itu. Atau ketika kita sedang asik berselancar di dunia maya, tiba-tiba kita menemukan barang lucu yang belum pernah kita lihat sebelumnya, tak tega rasanya untuk tidak mengklik tombol "buy". STOP ! Sebelum anda terjebak di tengah-tengah sale tanpa tujuan yang jelas dan membelanjakan sejumlah uang untuk barang-barang yang sebenarnya tidak anda butuhkan, anda harus ingat dan belajar dari pengalaman, tagihan menumpuk sudah tak boleh terjadi lagi. Untuk urusan belanja, anda mesti lebih pintat dan tak boleh kalap! Coba tilik strategi belanja agar keuangan tetap aman dan anda pun tidak akan tertegun lagi ketika tagihan kartu kredit datang.

Tips Cerdas Membelanjakan uang

Berikut adalah tujuh tips agar anda tetap cerdas membelanjakan uang :

1. Mendahulukan kebutuhan dibanding keinginan Tidak ada salahnya kita mempunyai keinginan, namun kita harus memastikan Bahwa keinginan kita tidak berlebihan dan tetap terkontrol. Anda dapat mem-buat daftar keinginan dan menentukan target (waktu dan pencapaian dana) berdasarkan skala prioritas. Utamakan dari yang paling dibutuhkan, bukan yang paling diinginkan. Tentunya anda tidak akan mendahulukan untuk membeli jam tangan dengan harga selangit ketika saat yang bersamaan anak anda akan masuk sekolah, bukan? Atau bagi anda yang masih lajang, tentunya anda tidak akan menghabiskan ratusan ribu hanya untuk membeli sesuatu barang yang tidak urgen sekali, nah sekarang anda sudah tahu mana yang harus didahulukan.

2. Buat daftar belanjaan Banyak orang berangkat ke pusat perbelanjaan dengan pikiran " lihat saja nanti". Hal seperti ini yang seringkali embobolkan dompet kita, kalau kita pergi berbelanja Tanpa dibekali daftar belanja yang kita butuhkan, kerap kali setelah tiba di rumah kita menyesal, karena mungkin menghabiskan terlalu banyak uang untuk barang yang sebenarnya tidak terlalu mendesak. Nah, daftar belanjaan bisa menjadi "mantera" penolak penyesalan seperti itu.

3. Bawa uang tunai secukupnya Ya, bawalah uang tunai secukupnya sesuai dengan anggaran belanja anda. Hal ini juga untuk menghindarkan diri anda dari pembelanjaan yang tidak masuk dalam daftar rencana. Tapi, apabila anda dengan sangat terpaksa harus menggunakan kartu kredit, maka segera lunasi semua tagihan belanja anda, karena memang sudah disiapkan dana sebelumnya, kan?

4. Manfaatkan program promo dan diskon Sale tidak selamanya menjadi momok bagi perempuan, asalkan anda memanfaatkan Sale time untuk membeli barang-barang yang memang anda butuhkan. Sebelum be-rangkat, cek terlebih dahulu kolaksi anda, ini untuk menghindari anda membeli barang yang sudah miliki, buatlah daftar dan kemudian, sesampainya di pusat per-belanjaan, anda bisa langsung menuju ke barang yang anda cari. Sebaiknya, jangan terlalu fanatik dengan satu merk, berusahalah lebih fleksibel sehingga anda mempu-nyai banyak pilihan dengan harga kompetitif.

5. Makanlah terlebih dahulu sebelum belanja Hindari belanja saat perut lapar, marah, atau sedih, karena ini bisa memicu anda untuk belanja secara berlebihan dan melampiaskan emosi anda dengan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak anda butuhkan.

6. Batasi waktu belanja Hal yang sering kita lakukan ketika masuk ke sebuah pusat perbelanjaan adalah

Windows shopping terlebih dahulu, ini yang membuat anda tergoda untuk membeli sesuatu di luar daftar. Alih-alih membeli celana panjang, ternyata kita malah ter-goda untuk membeli sepatu untuk menambah koleksi kita yang hampir selusin. Ya, sebaiknya anda langsung menuju kesasaran dan batasilah waktu belanja anda, Anda bisa memilih selepas jam kerja, jadi anda punya alasan untuk segera pulang karena cape. Tentunya waktu belanjanya jadi terbatas, kan?

7. Pikirkan berkali-kali Ya, ini adalah untuk barang yang sebenarnya tidak masuk dalam daftar belanja

anda, jika memang barang tersebut sangat anda inginkan, pergi dulu menjauh dan beri diri anda waktu untuk berpikir minimal dua hari. Jika masih ingin, silahkan beli asal budget cukup dan tak pakai hutang.

Tujuh tips cara belanja cerdas diatas membuat anda bijak dalam menghadapi setiap pembelanjaan di rumah. Praktekkan dimana yang bisa, dalam hal semua tips diatas dapat anda jalankan, kami jamin keluarga anda adalah keluarga yang bijak dalam menggunakan uang ditangan. Ingat selokan iklan ini : "Banyak di-tawarkan belanja sesuai keperluan" Selamat mencoba, semoga bermanfaat. Baca Selengkapnya...

MANAJEMEN HUTANG


MANAJEMEN HUTANG

Apakah anda pernah merasa hidup dibawah tekanan? Hutang menumpuk, angsuran ini itu tidak habis-habisnya, belum lagi kebutuhan rutin yang memang harus kita penuhi! Memang, idealnya semua kebutuhan keluarga bisa terpenuhi dari pendapatan kita, tapi kadangkala, karena alasan tertentu misalnya ada kebutuhan yang mendesak padahal anda belum menyiapkan dana yang cukup, akhirnya anda memutuskan untuk berhutang. Ya, hutang bukanlah sesuatu yang tabu, asal anda tahu bagaimana cara merencanakan hutang yang baik, maka anda pun bisa memanfaatkan hutang dengan bijaksana dan tidak salah langkah.

Sebelum anda memutuskan untuk berhutang, sebaiknya anda perhatikan terlebih dahulu pertanyaan berikut ini. Untuk apa anda berhutang? Kalau hanya sekedar memenuhi keinginan saja, maka anda tidak dianjurkan untuk berhutang. Ya, hutang seperti ini bisa saja sanga berbahaya. Oleh karena itu sedapat mungkin jangan mudah terperangkap pola gaya hidup yang berlebihan yang akan memaksa kita untuk berhutang.

Keinginan untuk hidup enak sesaat sering membuat orang mengabaikan dampak jangka panjangnya. Lagipula hari gini sepertinya sudah tidak perlu lagi mengagungkan gengsi, kan!

Memang setiap orang memiliki hak untuk berhutang. Hutang akan selalu berkembang mengikuti perubahan kehidupan yang kita jalani. Keterbatasan penghasilan bulanan membuat hutang menjadi alternatif sumber pendanaan. Akan tetapi yang diambil haruslah sejalan dengan tujuan masa depan yang telah ditentukan misalnya kredit pemilikan rumah atau mobil juga bisa digunakan bila memang sesuai dengan tujuan keuangan anda. Berikut ini empat hal yang perlu disimak dalam hal hutang.

A. Teliti sebelum berhutang : Bedakan kebutuhan dan keinginan

Dalam hal apapun, baik berbelanja maupun berhutang, anda harus tetap ingat, sebelum mengeluarkan uang maupun memutuskan untuk berhutang, anda harus membedakan antara kebutuhan dengan keinginan. Anda yang masih lajang maupun yang sudah berkeluarga pasti punya standar hidup yang sudah anda buat dan setelah membaca tulisan ini tentunya manajemen keuangan pribadi anda sudah lebih baik bukan! Untuk mencapai kesehatan keuangan yang prima, sangatlah dianjurkan untuk hidup dalam batas-batas kemampuan keuangan anda. Dengan demikian pengambilan keputusan keuangan khususnya yang berkaitan dengan hutang, dapat kita lakukan secara bijak.

Tentunya anda tahu bahwa berhutang untuk kemewahan seperti mobil mewah ataupun barang-barang mewah yang nilai kegunaannya kurang, akan mengakibatkan kita menangggung angsuran dan beban bunga yang besar setiap bulannya. Tambahan pula, nilai barang-barang seperti ini biasanya akan mengalami penurunan nilai ekonomisnya yang besar.

Kalau diibaratkan, hutang itu seperti pedang bermata dua, agar tidak tersayat mata tajam pedang itu, perlu diingat aturan sederhana ini; berhutanglah untuk berinvestasi yang akan membuat kekayaan bersih kita tumbuh berkembang. Sebaliknya hindarilah hutang untuk memenuhi keinginan konsumtif dan justru membuat aset menyusut dan menambah beban bulanan anda.

Nah, agar tidak terjebak ke dalam keputusan berhutang yang keliru, ada tiga pertanyaan kunci yang perlu diajukan sebelum memutuskan berhutang. Berikut ini uraiannya :

B. Untuk apa Hutang tersebut digunakan?

Inti pertanyaaan ini sebenarnya adalah memeriksa kesesuaian antara keputusan hutang yang akan anda buat dan berbagai tujuan masa depan yang telah anda tetapkan. Dalam mengambil keputusan untuk berhutang harus diingat kebutuhan serta kegunaan dari barang atau aset yang akan dibeli dengan hutang. Banyak orang atau keluarga memutuskan untuk membeli rumah, mobil dengan komitmen pembayaran tiap bulan selama beberapa tahun tanpa mempertimbangkan kebutuhan serta kegunaannya dan tidak mempertimbangkan dampak keputusan ini terhadap kondisi keuangan dimasa depan. Jadi kita harus bijak memutuskan untuk berhutang.

Untuk dapat mengukur besarnya cicilan hutang tiap bulannya serta pertimbangan kegunaan dari aset yang akan dibeli, perlu dibedakan jenis hutang jangka pendek dan jangka panjang. Dari sudut pandang perencanaan pengeluaran hutang jangka pendek adalah hutang yang harus dilunasi dalam tempo kurang lebih tiga bulan saja. Seseorang atau keluarga akan berhutang jangka pendek karena keperluaan pembelian seperti pangan tetapi harus dilunasi pada akhir bulan dan alasan berikutnya karena kebutuhan darurat.

Hutang jangka panjang biasanya waktu pembayaran mencapai 10 sampai 15 tahun untuk melunasinya. Hutang ini digunakan untuk kebutuhan besar dan prioritas seperti membeli mobil atau rumah atau juga pendidikan.

C. Berapa besar Hutang yang ingin dan mampu anda ambil?

Pertanyaan ini bertujuan untuk memeriksa kondisi keuangan melalui besaran rasio pembayaran hutang. Rasio ini menghitung porsi dari pendapatan bulanan yang akan digunakan sebagai pembayaran cicilan hutang setiap bulan. Angka dianjurkan sebagai batas atas dari rasio ini adalah 30%. Maksudnya adalah kita hanya boleh berhutang dengan cicilan bulanan maksimal 30% dari penghasilan kita.

Berhutang dalam batas wajar menunjukkan bahwa kita telah menganggarkan dana untuk kebutuhan dasar dengan baik, kebutuhan dasar seperti, belanja bulanan, darurat, pendidikan dan dana pensiun. Kempat pos diatas merupakan prioritas yang harus dipenuhi.

D. Bagaimana hutang itu bisa dilunasi dalam keadaan darurat?

Dalam perencanaan manajemen hutang perlu juga diperhitungkan alternatif pembayaran hutang bila terjadi keadaan darurat. Keadaan darurat memang tidak diharapkan namun dapat terjadi. Siapa yang bisa meramalkan dengan kejadian satu tahun mendatang, satu bulan, bahkan hari besok! Tak seorang pun yang sangggup. Bila kejadian yang tidak diinginkan terjadi dan kita sama sekali tidak siap menghadapinya, keadaan bisa jadi runyam.

Ada cara untuk mengantisipasi keadaan darurat. Misalnya saja, persiapan menghadapi risiko meninggal dunia dari kepala keluarga yang menopang kelangsungan hidup keluarga dapat dilakukan melalui produk asuransi. Ada juga kejadian tak terduga yang hanya sementara menganggu arus kas anda, misalnya musibah sakit atau kecelakaan. Petaka ini memaksa anda untuk menangguhkan pembayaran cicilan bulanan hutang anda. Untuk bersiap menghadapi musibah ini ada beberapa langkah strategis untuk tetap dapat memenuhi kewajiban membayar cicilan bulanan hutang jangka panjang anda. Berikut ini beberapa alternatif yang boleh membantu anda dalam mengatasi masalah diatas :

- Mohon keringan dari kreditur dengan nenangguh waktu cicilan anda atau perpanjang

pembayaran. Kemauan kreditur untuk bernegosiasi sangat terbuka tergantung dari

catatan sejarah pembayaran kredit anda. Bila anda rajin tentu kreditur dapat mengerti

keadaan dan permohonan anda.

- Kalau masih ada dana simpanan yang cukup gunakan untuk bayar cicilan. Tetapi

jangan sampai habis.

- Bila anda memiliki polis asuransi yang memiliki nilai tunai, anda dapat meminjam

terlebih dahulu dari asuransi. Sebagian Life insurance memperbolehkan anda memin-

jam sampai dengan 80% kas dari polis asuransi anda.

Demikianlah beberapa hal berkaitan dengan hutang yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu sebelum anda berhutang. Hutang sulit dipisahkan dengan kehidupan modern, apalagi bila tinggal di kota! Pada umumnya semua dapat dicicil. Oleh karena itu, agar terhindar dari kesalahan berhutang yang bisa merusak kondisi keuangan anda, selesaikan terlebih dahulu pertanyaan berkaitan dengan kebutuhan versus keinginan anda. Setelah itu, jawablah terlebih dahulu ketiga pertanyaan diatas. Semoga dengan proses ini, anda dapat berhutang dengan baik tanpa merusak kondisi keuangan anda. Selamat mencoba. Baca Selengkapnya...